STUDY TIRU PENGEMBANGAN WISATA BERBASIS POTENSI PEDESAAN WUJUDKAN WISATA CITY OF MATOA - Kabupaten Pasuruan

STUDY TIRU PENGEMBANGAN WISATA BERBASIS POTENSI PEDESAAN WUJUDKAN WISATA CITY OF MATOA

1939x dibaca    2018-05-11 08:11:54    SukorejoSmart

STUDY TIRU PENGEMBANGAN WISATA  BERBASIS POTENSI PEDESAAN  WUJUDKAN WISATA CITY OF MATOA

STUDY TIRU PENGEMBANGAN WISATA

BERBASIS POTENSI PEDESAAN

WUJUDKAN WISATA CitY OF MATOA

Desa Pujon Kidul kini berkembang menjadi sebuah Desa pusat kunjungan belajar bagi Desa atau daerah lain. Contohnya hari ini Sabtu, 5 Mei 2018 terdapat 3 kunjungan Study Tiru. pertama dari Desa Brosot, Kec. Galur, Kulonprogo. Yang kedua dari Desa Ngeposari, Kec. Semanu, Gunungkidul. Bahkan ada juga yang pernah magang dari pengelola BUMDES daeraah Probolinggo yang bersama sama kami belajar tentang Desa Wisata. Saat ini memang kawasan kami salah satu Pencetus “CITY OF MATOA” mulai tahun 2015 silam kami menanam dan mengembangkan bibit atau tanaman asli Papua yang bisa tumbuh subur di daerah kami Kecamatan Sukorejo, yang sudah berkali-kali dapat kunjungan dari Negri Gingseng (KOREA), Kab. Kiro Propinsi Papua, Kabupaten Aceh Besar Propinsi Aceh Darussalam untuk Study Tiru Pengembangan tumbuhan Matoa dan Batik Matoa, seta olahan buah matoa.

Banyak komunitas kepemuda dan lembaga karang taruna maupun lembaga pemuda yang ingin belajar dan berdiskusi dalam pengembangan Komunitas Matoanisasi. Aktivitas yang kami lakukan merupakan kegiatan rintisan namun terbilang berhasil dalam pengembangan penanaman buah matoa yang nantinya kami bertekad menuju Daerah Wisata sehingga modal kekuatan berorganisasi, kelompok tani Desa, kepemudaan di setiap Desa menjadi menarik untuk dipelajari.

Setelah kuat dilembaga kelompok tani serta masyarakat, kepemudaan, kegiatan lain yang dilakukan adalah kegiatan konservasi. Aktivitas kegiatan lingkungan yang dilakukan bersama masyarakat membuat kondisi lingkungan dan alam terjaga sehingga nyaman untuk digunakan sebagai lokasi kegiatan dan dikunjungi. Proses melakukan konservasi, menjaga dan juga memanajeman kawasan yang bagus menjadi alasan banyak kunjungan study banding ke Daerah kami.

Seperti Kec. Pujon Kidul yang kita kunjungi Pengembangan kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan adalah Kawasan Ekowisata Berwawasan Lingkungan Berbasis Masyarakat (BUMDES). Sebuah pengembangan pariwisata yang dikelola komunitas atau masyarakat menjadi model pengembangan yang sesuai dikembangkan di mayoritas Desa di Indonesia. Pengalaman pemuda berkolaborasi dengan masyarakat, menjalin jaringan dengan pemerintah, swasta, BUMN, NGO dan akademisi menjadi hal yang menarik bagi destinasi pariwisata yang akan mengembangkan CBT (Community Based Tourism)

Alasan lain mengapa memilih Desa Pujon Kidul sebagai tempat kunjungan Study Tiru adalah pengembangan masyarakat saat ini sudah mengarah pada kewirausahaan sosial dan kewirausahaan budaya. Potensi usaha bersama masyarakat dan juga kebudayaan dan kearifan lokal diintegrasikan dengan kegiatan kepariwisataan ternyata bisa tumbuh dengan baik dan menggerakkan usaha ekonomi masyarakat. Dalam hal kewirausahaan sosial salah satu pemuda daerah Pujon Kidul Kab. Malang.

Terkait potensi, manajemen dan pemberdayaan masyarakat Pujon sudah tidak diragukan lagi, sehingga orang yang melakukan kunjungan study Tiru ke Pujon akan mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait banyak hal. Keuntungan selanjutnya adalah kunjungan study tiru ke Waduk Selorejo.

Ilmu dan pengetahuan terbaru yang ada di Desa Pujon adalah pengembangan SID (Sistem Informasi Desa), kawasan integrasi satu kecamatan dan pengelolaan BUMDES yang Tepat guna. Kami mencoba selalu bertanya dan belajar dengan semua orang termasuk orang yang datang untuk melakukan kunjungan study banding. Kami menganggap orang yang silaturahmi dan mengujungi desa tersebut juga punya kelebihan difaerahnya. Mari berbagi informasi, mari membangun Negeri diawali dari diri sendiri, Mari membangun bangsa melalui kegiatan di Desa, Sukorejo Smart (City Of Matoa)

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar

Tulis Disini