InfoSukorejo.Com - Dalam rangka rangkaian kegiatan DPK IARMI ( IKATAN ALUMNI RESIMEN MAHASISWA INDONESIA) Kabupaten Kota Pasuruan memperingati Hari Pancasila, Hari Jadi “SATMENWA MAHA SURYA”, FUNGSIONARIS dengan AKTIVIS MENWA melaksanakan Bhakti Sosial bagi masker, pemberdayaan UKM dan diskusi peran Menwa dalam mempertahankan Idiologi Bangsa, Yaitu Pancasila (8/6/20).
Acara yang diikuti sekitar 40 personil itu berjalan khidmad dan nuansa kemenwaan sebagai kekuatan cadangan nasional Pertahanan Keamanan nampak jelas dari performance dan aura patriot para pesertanya. Selain kesaksian ujian terhadap Pancasila, Sebagai Narasumber terakhir, Camat Diano sebagai Wakil Ketua menekankan menwa tidak sekedar mengedepankan sikap bela Negara melalui fisik saja, tapi di era millenial ini perlu menwa pemikir, kaya literasi termasuk mensikapi badai Hoax yg punya agenda mengganggu stabilitas Nasional. Khususnya terhadap bahaya latent Komunis.
Mahasiswa Doktoral Universitas Brawijaya ini mengingatkan JASMERAH (Jangan lupakan Sejarah), peristiwa G 30 S/PKI adalah fakta bagaimana kekejaman untuk mengkomuniskan Indonesia, tapi juga kita tidak memungkiri ada kepentingan setiap rejim guna melanggengkan kekuasaan memandang dari versinya, kedua IARMI sebagai organisasi yang pasti anggotanya sarjana adalah patriot yg wajib setia dan taat kepada Negara dan Pemerintah yang sah, satu komando untuk menjaga persatuan Indonesia dan ketiga mengutip Gus Dur, Forgive but not Forget ,artinya waspada tapi harus menatap masa depan, sudahi kecurigaan dan membungkam yang berbeda pandangan di era demokrasi dengan cap usang PKI ,organisasi yg telah dibubarkan dan terlarang di bumi Pertiwi ini.
jika ada indikasi person, kelompok menyebarkan komunisme, menwa dan IARMI wajib terdepan menyeret ke-instansi berwenang dan tidak terjebak jadi boneka pihak tertentu menciptakan phobia dan syak wasangka. Saatnya anak bangsa bergandeng tangan dengan menghormati jasa para Pemimpin Bangsa.
Pada 1 Juni 1945 Sukarno berpidato tentang dasar negara yang dinamainya Pancasila. Tanggal 1 Juni kemudian ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Namun, ada yang menggugat dengan alasan Soepomo dan Mohammad Yamin juga menyampaikan gagasan tentang dasar negara. Ada juga yang memilih tanggal 18 Agustus sebagai Hari Lahir Pancasila yaitu ketika UUD 1945 ditetapkan pada 18 Agustus 1945. Perdebatan ini akan selalu mengemuka setiap peringatan Hari Lahir Pancasila.
Bagaimana awal mula Hari Lahir Pancasila diperingati?
Sebagai penggali Pancasila, Sukarno berusaha agar falsafah negara tersebut diketahui luas oleh masyarakat.
Menurut Mangil Martowidjojo, komandan Detasemen Kawal Pribadi Resimen Tjakrabirawa yang mengawal Sukarno dan keluarganya, Sukarno membicarakan Pancasila di mana-mana, di seluruh Indonesia.
“Saya yakin, rakyat Indonesia lebih mengerti tentang lahirnya Pancasila ini karena rakyat jelata mendengar sendiri keterangan itu langsung dari mulut Bung Karno sebagai penggali kelima mutiara tersebut,” kata Mangil dalam Kesaksian tentang Bung Karno 1945-1967, Tandasnya saat penjelasan materi.(MZH).
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini