KELOLA SAMPAH DENGAN SDSB
"Satu Desa Satu Bang Sampah"
#SukorejoSmart – Laksanakan Apel di Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Bupati Irsyad Yusuf bicara soal pentingnya pengelolaan sampah demi mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Dia menyatakan pengolahan sampah juga bisa membuat sampah jadi barang yang menghasilkan.
Peringatan HPSN ini dilaksakan di kantor Kecamatan Sukorejo, ini merupakan Apresiasi Karena Kecamatan ini merupakan Kecamatan Baik, yang mempunyai inovasi City Of Matoa.(Imbuhnya) jadi pas dengan tujuannya, Nanti Lanjut dengan bersi-bersih sepanjang jalan pasar Sukorejo dan jalan arteri Sukorejo sampai ke TPS Desa Gelagahsari yang di Genengan.
"Dengan kita mengelola sampah, maka kita membuat hidup menjadi bernilai. Bernilai dalam arti apa? Dalam arti kita membangun budaya tertib, disiplin, dan bersih dengan mengelola sampah kita lalu juga bernilai produktif, dalam arti dari sampah bisa dijadikan sesuatu," kata Irsyad dalam sambutannya pada apel Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) bertema “Kelola Sampah, dengan SDSB "Satu Desa Satu Bank Sampah” dibuka di halaman Kantor Kecamatan Sukorejo Lanjut di TPS Desa Gelagahsari Kecamatan Sukorejo, Sabtu, (09/3/2019).
Irsyad juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh bank sampah di Kabupaten Pasuruan trutama di Desa yang Sudah Terbentuk. Dia juga mengaitkan peringatan HSPN dengan revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Terima kasih kepada seluruh bank sampah di Indonesia. Bank sampah itu tidak ada di negara lain, adanya di Indonesia. Jadi tahun ini hari peduli sampah nasional kita dikaitkan dengan Instruksi Bapak Presiden No 12 tahun 2016 berkaitan dengan Revolusi Mental," ucap Irssyad.
Irsyad pun membeberkan TPA yang dibangil sudah menggunung, Sementara, pengelolaan sampah harusnya menitik beratkan pada pengurangan jumlah sampah.
"Kalau pengelolaannya, sampahnya sudah kira-kira 72%. Tapi sebetulnya sangat penting kalo kita bisa kurangi. Apalagi bicara sampah plastik," sambungnya.
Irsyad juga berharap teknologi pengelolaan sampah yang ada di TPA dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Teknologi ini juga diharapkkannya menciptakan lapangan pekerjaan ramah lingkungan.
Hari Peduli Sampah Nasional pertama kali ditetapkan pada tahun 2005 tepat setelah terjadinya tragedi longsor sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada tanggal 21 Februari. Adanya insiden tersebut menjadi pemicu untuk dicanangkannya Hari Peduli Sampah Nasional. Adanya hari peringatan ini juga menjadi pemicu supaya Indonesia dapat bersih dari sampah pada tahun 2020.
Hari Peduli Sampah Nasional dapat dirayakan dengan cara melakukan aksi nyata bersama seperti melakukan kegiatan kerja bakti, tidak membuang sampah sembarangan, dan lain sebagainya. Dengan adanya Hari Peduli Sampah Nasional, diharapkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap sampah semakin meningkat
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini